Pemaksaan

Mungkin sebagian orang beranggapan kalau pemaksaan itu adalah hal yang tidak baik.

Tapi siapa tau, bahkan, pemaksaan pun bisa menghasilkan karya. Contohnya, gue yang memaksakan diri untuk nulis di blog, padahal sejujurnya gue lagi males, tapi gue pengen, jadi gue paksa. Alhasil, jadilah sebuah tulisan disini berjudul "Pemaksaan". Dan semoga tulisan ini bermanfaat.

Aamiin..

Gue cuman mau bilang kalau pemaksaan itu gak selamanya memiliki nilai negatif. Contohnya lagi, gue maksain diri buat kerja part time beberapa bulan silam, padahal gue males dan padahal gue bisa

'tinggal minta'. Tapi karena gue memaksa, Alhasil, gue membayar biaya Kuliah Kerja Nyata atau disingkat KKN memakai uang hasil jerih payah sendiri. Dimana, gue bisa berlega hati karena tidak merepotkan orang tua.

Kalau masalah perasaan.. Ehm..

Kira-kira, apa yang harus dipaksa dari sebuah rasa?

Ada kata-kata bilang "cinta tidak boleh dipaksakan" atau "cinta dari dipaksa berujung kesedihan"

Tapi buat gue.. Cinta yang dipaksakan bisa berbuah manis.

Waktu gue umur 9 tahun, Tante gue punya novel Harry Potter dari 1 sampai 7 dan tebelnya itu melebihi kasur. Gue yang memang suka filmya, gak punya ketertarikan sama sekali membaca sebegitu banyak tulisan. Walaupun sebenarnya cerita lengkap Harry Potter berada di novelnya.

Namun, rasa penasaran, mengantarkan gue memaksakan diri melahap cerita-cerita pada tulisan itu. Bila diingat lagi, gue kecil gak pernah suka membaca. Dan pada akhirnya gue menamatkan novel Harry Potter sampai ketujuh episodenya. Hingga kini, rasa membuat gue cinta membaca. Gue pun sadar bahwa terkadang, untuk mencintai kebaikan juga butuh dipaksa.

Segala sesuatu yang terjadi bisa dilihat dari berbagai sisi. Tinggal bagaimana KITA berlapang dada untuk membuka pikiran. Nyatanya.. ada banyak perkara yang tidak selalu buruk. Berusaha berpikir positif, lebih baik daripada berpikir negatif dan mengeluh. Itulah yang dapat membuat seseorang berlaku.. Bijaksana.